Untuk Nasabah Bank BRI, Segera Periksa Rekening Anda. Sistem BRI Dihack, Ratusan Nasabah Lapor Uang Dalam Rekening Ludes Misterius.



Sejumlah nasabah mendatangi Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jalan Pejanggik, Mataram, (24/10).

Hal tersebut dilakukan setelah uang dalam rekening nasabah tiba-tiba lenyap.

Rekening nasabah tersebut diduga telah dibobol maling melalui pencurian data (skimming) melalui ATM.

”Kami tidak nyaman kalau seperti ini. Uang kami kok mudah sekali hilang,” jelas Lalu Faesal Bawean.

Faesal kehilangan uang secara bertahap mulai Sabtu (22/10). Dia mengaku memiliki saldo sekitar Rp 18 juta. Saldo itu mendadak tinggal Rp 4 juta dalam tempo kurang dari setengah jam.

“Pertama, saldo berkurang Rp 1,7 juta, kemudian berturut-turut Rp 2 juta hingga rekening itu tinggal Rp 4 juta,” kata Faesal sambil menunjukkan buku tabungannya.

Taufik, nasabah BRI lainnya, juga mengaku mengalami hal serupa. Bahkan, uangnya hilang dalam tempo kurang dari dua menit. “Saya kehilangan Rp 5 juta,” ungkapnya.

Pria tersebut menyatakan, dia awalnya mendapat pemberitahuan melalui SMS terkait adanya transaksi Rp 2 juta pada Minggu (23/10) pukul 06.08.

Selang 20 detik kemudian, datang pesan serupa dengan nominal transaksi yang sama.

“Yang terakhir adalah SMS ketiga. Selangnya tidak lebih dari semenit. Saya dibilang sudah melakukan transfer Rp 1 juta melalui m-banking. Padahal, fasilitas m-banking saja tidak punya,” ungkap Taufik.

Terkait dengan permasalahan itu, Pimpinan Cabang BRI Mataram Jaya Hardana berjanji mengganti seluruh uang nasabah yang hilang.

”Uang nasabah pasti akan kami ganti, tapi butuh waktu. Sebab, kami sedang menyelidiki penyebabnya,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media di ruangannya kemarin.

Menurut dia, kejadian tersebut merupakan bentuk kejahatan yang mengorbankan nama BRI.

Kerugian yang dialami nasabah tentu mengurangi kepercayaan terhadap sistem keamanan BRI.

Kejadian seperti itu, lanjut Jaya, kali pertama dialami BRI Mataram. Pihaknya menduga adanya penyadapan data nasabah melalui skimmer yang dipasang di sejumlah ATM.

Hanya, saat memeriksa seluruh ATM BRI di wilayah Cabang Mataram, pihaknya tidak menemukan satu pun alat skimmer.

”Bersih semua. Jadi, kami menduga pelaku sudah mencabutnya,” tuturnya.

Karena itu, Jaya menolak jika BRI disebut kecolongan karena rekening nasabahnya telah dibobol. Kesalahan sistem yang diduga menjadi penyebabnya pun dibantah dia.

”Kendala sistem tidak ada. Mungkin memang ada tindak pidana skimming,” jelasnya.

Dugaan skimming tersebut mencuat. Sebab, pihaknya sempat menemukan alat penyadapan di salah satu ATM BRI di SPBU yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Mataram, akhir September.

”Sejauh ini, baru 39 orang yang mengadu. Semuanya akan kami proses, termasuk melakukan koordinasi dengan Polda NTB dan OJK,” katanya.

Secara terpisah, Kasubdit II Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB AKBP Darsono Setyo Adjie menyatakan belum menerima laporan pembobolan rekening nasabah BRI tersebut.

”Belum ada laporan yang masuk,” ungkapnya singkat.

Uang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hilang misterius. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung, mencapai sekitar Rp 1,5 miliar.

Hilangnya uang nasabah itu terjadi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Ada sekitar 327 nasabah melaporkan kehilangan uangnya.

"Sampai saat ini, ada sekitar 327 nasabah yang komplain ke kami, pengaduan ke kami. Kerugian sampai saat ini sekitar Rp 1,5 milliar," kata Wibisana, bagian Hukum Kantor Wilayah BRI Denpasar saat ditemui di Polres Mataram.

Zaini Mulyawati, salah satu nasabah BRI di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengaku kaget setelah melihat saldo pada rekening tabungannya berkurang drastis. Padahal dia merasa tidak melakukan transaksi penarikan apapun.

Zaini menceritakan, kejadian ini baru diketahui saat ia akan mengambil uang di ATM, Minggu (23/10). Saat itu, Zaini akan menarik uang sebesar Rp 1 juta, namun tidak bisa karena saldo yang dimiliki tersisa Rp 145.000.

"Tiba-tiba uangnya nggak ada, saldonya tinggal Rp 145.000 kan kaget. Sementara kita punya uang Rp 6.800.000," kata Zaini.

Menurut pihak bank, saldo nasabah yang berkurang bervariasi berkisar antara Rp 500.000 hingga jutaan rupiah. Namun ada pula nasabah yang tidak kehilangan uangnya.

Terkait kejadian ini, Kepala Kantor Cabang BRI Mataram Jaya Hardana meminta kepada para nasabah BRI yang kehilangan untuk tetap tenang.

"Nasabah kami imbau supaya tetap tenang dan sabar karena ini sebenarnya yang korban bukan nasabah, yang korban adalah BRI. Jadi kerugian nasabah atau transaksi yang terindikasi merupakan skimming, nanti kami laporkan ke Jakarta dan sesuai dengan arahan dari wilayah kerugian yang timbul adalah menjadi kerugian BRI. Diganti oleh BRI," kata Jaya saat dikonfirmasi.

Jaya mengatakan, berkurangnya saldo nasabah diduga karena kejahatan skimming yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Ini kan kejahatan skimming dan ini bisa menimpa bank mana saja. Dan, yang terjadi kali ini memang skalanya agak besar," kata Jaya.

Jaya mengatakan, komplain dari nasabah sudah berdatangan sejak hari Sabtu. Hingga hari ini, pihaknya mencatat sudah ada sekitar 50 orang nasabah yang melakukan komplain.

Untuk melayani para nasabah yang ingin melapor, pihak bank telah menyiapkan tim dan melayani melalui call center maupun loket khusus untuk melayani nasabah secara langsung di kantor cabang dan beberapa kantor unit yang ada di Mataram.

Terkait kasus ini, hari ini pihak BRI telah melaporkan kejadian ini ke Polres Mataram.

Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto mengatakan, pelaku pembobol ATM BRI di Kota Mataram, NTB, diduga menggunakan modus skimming.

"Kalau kami lihat memang modusnya modus yang sudah lama. Modus yang sekian tahun sudah terjadi di daerah, ini muncul lagi di wilayah Mataram," kata Heri saat dikonfirmasi, Selasa (25/10/2016).

Dia mengatakan, pelaku diduga menggunakan alat skimming untuk melihat pin nasabah dan meletakkan alat lain untuk menjiplak atau menduplikatkan kartu ATM milik nasabah.

Heri menjelaskan, alat skimming ini biasanya diletakkan pelaku pada bagian kanopi yaitu penutup keyboard atau penutup tombol angka yang biasanya digunakan untuk memencet nomor pin.

Sementara alat lain, dipasang di bagian keluar masuk kartu pada mesin ATM. Alat ini berfungsi untuk merekam data pada kartu ATM untuk kemudian diduplikatkan oleh pelaku pada kartu ATM baru.

"Perkiraan kita ada dua alat yang digunakan. Skimming sendiri untuk mengintip nomor pin yang dipasang di kanopi juga alat dipasang di tempat memasukkan kartu ATM. Habis mendapat data rekap, diduplikat pada kartu ATM yang baru," kata dia.

Polisi menduga, penyadapan pin dan data kartu ATM milik para nasabah yang menjadi korban sudah berlangsung lama. Hanya saja eksekusi pembobolan ATM dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2016 hingga 24 Oktober 2016.

"Eksekusinya tanggal 21-24 Oktober 2016 saat terjadi kekacauan. Tetapi pada saat melakukan penyadapan, seseorang itu (pelaku) melakukan jauh-jauh hari," kata Heri.

Sementara itu menanggapi kasus tersebut, Kepala Kantor Cabang BRI Mataram, Jaya Hardana, mengatakan, setiap hari pihaknya telah melakukan upaya preventif dengan melakukan pengawasan di ATM. Karena sistem dari pusat dan wilayah bisa mendeteksi adanya skimmer, pihaknya pernah mencabut alat tersebut yang terdeteksi dipasang di salah satu mesin ATM.

"Terakhir kami temukan skimmer tanggal 24 September di ATM BPBU 355. Kami lakukan upaya preventif, tim kami semua pekerja BRI itu wajib mengamati semua channel kita. Tanggal 24 kita temukan skimmer mungkin waktu itu baru dipasang keburu kita tangkap dan kami laporkan ke Jakarta," kata Jaya.

Saat ini kasus kejahatan skimming telah dilaporkan dan ditangani Polres Mataram.

Pemimpin Cabang BRI Mataram, Jaya Hardana mengatakan penggantian uang nasabah ini membutuhkan waktu sekitar 20 hari kerja untuk bisa membuktikan apakah uang transaksi tersebut benar skimming atau transaksi lainnya. "Semua ini butuh waktu untuk pengecekan dan merekap transaksi nasabah," ujarnya di Mataram, NTB, Selasa (25/10).

Ia mengatakan, BRI harus memastikan alur transaksi melalui rekening nasabah untuk mengetahui alur transaksi keuangan di rekening nasabah dan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, ditambah jumlah pelapor semakin bertambah.  "Saat ini BRI masih melakukan investigasi dan mendata nasabah yang melakukan pengaduan dan potensi kerugiannya nasabah. Nasabah diharapkan tenang dan tetap percaya pada BRI," katanya.

Jaya menyebutkan, investigasi telah dilakukan BRI Kanca Mataram sejak ada pelaporan kehilangan uang oleh nasabah. Pihaknya juga telah membuka layanan pengaduan hingga malam hari yang telah disetujui BRI Pusat. Ia menerangkan, demi mengakomodasi aduan yang masuk, BTI membuka layanan pengaduan hingga pukul 21.00 Wita pada Sabtu dan Ahad lalu. Sedangkan untuk Senin dan Selasa ini, BRI Mataram buka hingga pukul 22.00 Wita. BRI sejauh ini sudah berupaya menindaklanjuti semua pelaporan baik melalui call center BRI 14017 atau nasabah yang mendatangi langsung kantor cabang BRI terdekat.

"Kondisi ini jelas merugikan pihak BRI. Namun BRI memastikan dana nasabah aman dan nasabah maupun masyarakat diimbau jangan panik menyikapi hal ini," kata dia.

Jaya menambahkan, program preventif dan pencegahan terus diupayakan baik dalam pengecekan rutin ke mesin ATM maupun mesin transaksi lainnya yang bisa rentan terhadap skiming. Hal ini rutin dilakukan pembersihan dan lainnya untuk antisipasi keamanan mesin transaksi. Selain itu koordinasi dengan BRI Pusat terkait mesin transaksi juga dilakukan setiap saat. Misalnya ada tindakan yang mencurigakan di mesin transaksi informasi akan langsung diberikan ke Cabang Utama BRI untuk ditindaklanjuti di daerah.

"Koordinasi terus berlanjut begitu juga dengan di Mataram sehingga memang beberapa waktu lalu sempat menemukan alat skiming yang terpasang namun langsung bisa dibersihkan," katanya.

BRI, kata dia, meminta nasabah jangan panik namun bila ada nasabah yang ingin blokir sementara rekeningnya bisa dilakukan di kantor cabang BRI terdekat. Ia mengimbau nasabah juga melakukan penggantian Pin ATM secara berkala sebagai salah satu langkah efektif tekan tindak pembobolan rekening melalui skimming tersebut.

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Untuk Nasabah Bank BRI, Segera Periksa Rekening Anda. Sistem BRI Dihack, Ratusan Nasabah Lapor Uang Dalam Rekening Ludes Misterius."