SBY Tanggapi Stegmen Tudingan Negatif Yang Mengarah Kepada Dirinya.



Mantan presiden Ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan jumpa pers menanggapi stegmen terkait tudingan negatif yang mengarah kepadanya.

Dalam kesempatan tersebut SBY dalam kapasitas sebagai ketua umum partai demokrat menjelaskan satu persatu pemberitaan negatif yang menyasar kepadanya terutama setelah pencalonan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

SBY menyampaikan bahwa kondisi politik dalam negeri saat ini yang kurang kondusif. Menurutnya kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Jakarta, akan tetapi juga di seluruh tanah air.

“Yah minggu ini politik di negeri ini menghangat, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di Seluruh tanah air”. Ungkapnya kepada media   2/11/2016.

Dalam acara tersebut, SBY mengklarifikasi  utamanya seputar unjuk rasa yang akan dilaksanakan di Jakarta 4 November 2016. Beliau menyatakan setuju terhadap upaya unjuk rasa yang akan dilakukan oleh sejumlah ormas islam, karena hal ini merupakan bagian dari wujud demokrasi, Namun, beliau berpesan bahwa dalam upaya demokrasi tidak boleh anarkis.

SBY juga mengingatkan kepada intelejen untuk tidak main tuduh dan harus berkembang sesuai Negara yang demokratis.

“Intelejen harus akurat, jangan berkembang menjadi intelejen yang ngawor dan main tuduh. Saya kira bukan intelejen seperti itu yang harus hadir di negeri tercinta ini. Karena amanah reformasi kita jelas.” Lanjutnya.

Terkait pemberitaan oleh salah satu stasiun televisi masalah kekayaan yang dimilikinya yang mencapai Rp 9 triliun, SBY menjelaskan bahwa hal tersebut tidak benar adanya.


Terakhir adalah masalah tim pencari fakta (TPF) dalam kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib. Beliau Menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam konsfirasi pembunuhan tersebut.
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "SBY Tanggapi Stegmen Tudingan Negatif Yang Mengarah Kepada Dirinya."