Misteri Dibalik Mutasi Perwira Polri. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengeluarkan telegram rahasia.



Beberapa Kabar tak sedap menerpa Nama Kesatuan Polri berulang kali.
Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri menyatakan telah memeriksa lima orang perwira polisi.

Pemeriksaan itu terkait adanya foto lima perwira polisi di Riau yang sedang kongko dengan petinggi PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL) yang beredar di media sosial.

APSL adalah salah satu perusahan yang tengah diselidiki oleh Polda Riau terkait kasus kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2016.

"Sudah diperiksa, ada sekitar lima orang," tutur Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli, Kamis (8/9/2016).

Namun Boy belum dapat menjelaskan hasil pemeriksaan tersebut. "Hasilnya sedang disusun laporannya oleh Tim Propam untuk dilaporkan kepada pimpinan, Pak Kapolri," ungkapnya.

Kabar tak sedap menerpa Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Lampung, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti. Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu disebut-sebut menganiaya teman perempuannya.

Akibatnya, Krishna diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri, memanggil Krishna untuk penyelidikan kabar tersebut.

" Iya betul, tengah diselidik," kata Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan, Jumat 16 September 2016.

Krishna Murti merupakan anggota kepolisian yang cukup tenar. Dia kerap tampil di sosial media dan mengunggah foto atau video yang menarik oleh netizen.

Namanya melambung kala menangani berbagai kasus kejahatan, semisal bom di Jalan Thamrin, dekat Sarinah, hingga pengusutan kasus kopi bersianida dengan korban Wayan Mirna Salihin.

Polri dinilai sudah saatnya independen dan profesional mengatur dirinya sendiri. Promosi jabatan berdasarkan kepatuhan pada pemegang kekuasaan, tidak cocok lagi.

Misalnya partai politik atau pengusaha yang menitipkan perwira tertentu. Model promosi seperti ini sangat merugikan masa depan korps Bhayangkara itu.

"Untuk mewujudkan kontribusi nyata polisi bagi perwujudan Nawacita, pos-pos penting tentu saja harus dijabat oleh perwira-perwira pilihan," ujar Ketua Masyarakat Anti Korupsi (Marak) Agus Yohanes dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/9/2016).

Menurutnya, seleksi para perwira calon pemangku pos-pos penting penentuannya akan didominasi oleh Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Pol Syafruddin. Seorang Wakapolri memiliki tugas mengatur hubungan internal di internal.

Dia menambahkan, mekanisme yang harmonis harus tercipta antara Divisi Propam, ASDM dan Irwasum untuk mewujudkan sistem yang andal. Mekanisme hubungan ketiga divisi akan baik bila pejabatnya dipilih atas dasar kinerja."Jabatan itu punya kewajiban tanggung jawab pada pengawasan internal. Sulit berhasil bila pejabat Propam dan ASDM berada di tangan perwira yang tak berkualitas," ucapnya.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengeluarkan telegram rahasia berisi perintah mutasi dan promosi para perwira tinggi dan perwira menengah kepolisian.

Surat ditanda tangani oleh Brigjen Pol Priyo Widiyanto, AS SDM ur Karobinkar. Dalam surat bernomor ST/1738/VII/2016 tanggal 22 Juni 2016‎ itu ada 110 anggota yang dimutasi
Berikut diantara beberapa perwira tinggi dan perwira menengah yang dimutasi :

Irjen Gatot Subiyaktoro, Widyaiswara Utama Sespim Polri, Lemdikpol dimutasi sebagai Pati Bareskrim penugasan di BNN.

Brigjen Nandang Jumantara, Wakapolda Metro Jaya diangkat dalam jabatan baru sebagai Widyaiswara Utama Sespim Polri Lemdikpol.

Posisi yang ditinggalkan Nandang, diisi oleh Brigjen Suntana, Dirkamneg Baintelkam Polri.
Lalu posisi Dirkamneg Baintelkam ‎Polri yang baru diisi oleh Kombes Pol Djoko Mulyono, Wadirkamneg Baintelkam Polri.


Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Misteri Dibalik Mutasi Perwira Polri. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengeluarkan telegram rahasia."