Menolak Untuk Dinikahkan, Seorang Ayah Menjadi Gelap Mata. Tidak habis pikir, Gadis (18) meregang nyawa usai ditikam oleh ayah kandungnya. Sungguh Tega..!!



Kematian Hermiati Usman (18) mendapat perhatian khusus dari pemerhati budaya Toraja, Sabtu (24/9/2016). Hermiati meregang nyawa usai ditikam oleh ayah kandungnya, Usman Sokko.

Salah seorang pemerhati budaya Toraja, Sismay Eliata Tulungallo mengaku prihatin dan menyatakan jika keberadaan budaya Toraja kini tengah berada di persimpangan jalan.

“Sangat prihatin. Telah terjadi disharmonisasi. Tidak ada lagi figur yang bisa menjadi panutan di Wilayah adat (Tongkonan) dimana dia tinggal. Inilah budaya kita yang berada di persimpangan jalan,” ujarnya lugas kepada Rakyatku.com.

Sismay yang populer disapa Pong Hera ini menjelaskan, tindakan sang ayah itu sudah sangat merusak tatanan adat serta budaya Toraja. Sebab telah melanggar larangan yang disebut pemali.

“Orang tidak takut lagi dengan aluk (agama), tidak takut lagi dengan pemali (larangan). Itulah fakta sekarang. Jika dulunya pelaku seperti ini akan diusir dari kampung sebagai sanksi sosial,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, lanjut Pong Hera, maraknya kasus yang melanggar 'pemali' dan 'aluk' disebabkan masyarakat adat tidak lagi diberi ruang oleh pemerintah. Masyarakat adat sudah tidak lagi diberi peran dan yang ada malah terkesan terpinggirkan.

“Pemerintah harus mengembalikan wibawa masyarakat adat. Beri mereka ruang. Pemerintah dan DPRD harus membuat peraturan daerah yang mengatur kaitan Pemali dan Aluk. Ini sudah sangat memperihatinkan,” pungkasnya.

Diberitakan, Hermiati menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Elim Rantepao, Jumat (23/9/2016) kemarin. Hermiati tinggal di dusun Panuli, lembang Panuli Sarambu, kecamatan Buntu Pepasan Toraja Utara.

Perempuan yang akrab disapa Emi itu sudah hampir sebulan mendapat perawatan medis akibat tiga luka tikaman di bahagian dada dan lengannya. Jelang ajal menjemputnya korban sempat menjalani operasi sebanyak dua kali.

Peristiwa penikaman ini terjadi pada (3/9/2016) lalu. Hanya karena korban menolak dinikahkan membuat Usman Sokko menjadi gelap mata lalu menikam korban sebanyak tiga kali dengan pisau.

“Masih mau lanjut sekolah, makanya menolak dinikahkan dengan pria pilihan bapaknya. Sedangkan ibu kandungnya saja tidak tahu kalau mau dinikahkan. Tidak habis pikir, ada  bapak  setega itu,” beber Sarlota,  salah satu tante korban.

Dia mengungkapkan jika kedua orang tua korban sudah lama bercerai. Saat masuk SMA barulah korban kemudian tinggal bersama bapaknya di Rembon, Tana Toraja.

Suasana duka kini menyelimuti kampung halaman korban di Tongkonan Toban di dusun Panuli, lembang Panuli Sarambu, kecamatan Buntu Pepasan Toraja Utara, tempat jenazah kini disemayamkan.

Sementara Usman Sokko sang ayah yang tega itu kini diamankan di Polres Tana Toraja sembari menanti proses hukum yang akan dijalani.
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Menolak Untuk Dinikahkan, Seorang Ayah Menjadi Gelap Mata. Tidak habis pikir, Gadis (18) meregang nyawa usai ditikam oleh ayah kandungnya. Sungguh Tega..!!"