Aksi Bengis..!! Pemuda Lakukan Penikaman terhadap Wanita-wanita di jalanan secara acak. Penikaman yang dilakukannya bukan hanya satu kali saja, korban-korban penikaman mencapai 17 wanita. Berita ini Tolong Disebarkan Supaya Tidak Ada Korban Selantjutnya..

Jakarta Ibu tiri kerap kali digambarkan sebagai sosok yang kejam. Gambaran tersebut tak lepas dari lagu dan film yang menyiratkan kekejaman ibu tiri. Bahkan di dunia nyata, seorang pria di Pakistan menikam wanita karena ia ingin membalas dendam perbuatan kejam sang ibu tiri.
Pelaku yang bernama Mohammad Ali, 22 mengaku, dianiaya dan diperlakukan kasar ibu tirinya. Aksi pembalasan dendamnya, ia menargetkan wanita-wanita di jalanan secara acak. Penikaman yang dilakukannya bukan hanya satu kali saja, melainkan ia sudah dilakukan sejak Januari silam.

Hingga saat ini, korban-korban penikaman mencapai 17 wanita, satu di antaranya tewas. Seluruh aksi penikaman terjadi di jalan raya Rawalpindi, dekat ibu kota Islamabad. Pengakuan Ali yang menjelaskan bagaimana aksi penikaman membuat merinding.
Seorang pria di Pakistan menikam 17 wanita dan
menewaskan satu wanita di antaranya. Aksi itu dilakukan karena dia ingin
membalas dendam atas perlakuan kejam ibu tirinya.

Korban penikaman lainnya hanya mengalami luka-luka. Disampaikan penyidik kepolisian Rawalpindi, Malik Zulfiqar Hussain, kepada AFP,
Sabtu (20/8/2016), pelaku yang bernama Mohammad Ali (22) menargetkan
wanita-wanita di jalanan secara acak. Serangan itu dilakukan antara
akhir Januari hingga bulan ini.

"Pelaku mengatakan kepada polisi, 'Saya benci perempuan, saya melakukan balas dendam'," terang Hussain.
"Pelaku mengaku telah melukai 17 wanita. Salah satu di antaranya seorang
perawat rumah sakit, yang akhirnya meninggal dunia pekan ini,"
imbuhnya.

Ali menggunakan sebuah pisau dalam seluruh aksinya.
Kepada polisi, Ali mengaku ibu kandungnya meninggal dunia saat dirinya
masih kecil dan ayahnya kemudian menikah lagi. Istri kedua ayahnya,
sebut Ali, kerap memperlakukan dirinya secara kasar dan menganiayanya.

Dalam kasus ini, pelaku dijerat dakwaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan terhadap korban-korbannya.
Dituturkan Hussain, pelaku mengaku menargetkan wanita dengan segala
usia. Pelaku menjelaskan bagaimana dirinya akan menunggu korbannya dan
menyerang ketika kesempatan semakin besar. Seluruh serangan itu terjadi
di jalanan Rawalpindi, yang tak jauh dari ibu kota Islamabad.

Kebanyakan
wanita di Pakistan masih memperjuangkan hak mereka selama
bertahun-tahun, di tengah lingkungan patriarki yang kental. Praktik
pembunuhan demi kehormatan dan serangan terhadap wanita masih marak di
negara konservatif itu.